Pages

We will Arrange Your holiday full Package. Don't hesitate to email us if you would like to know further detail about us. Email: segaratrip@gmail.com
Indonesia

Friday, July 26, 2013

Tana Toraja

Pesawat kami tiba "lagi" di Bandara International Sultan Hasanuddin Makasar pukul 19:50 WITA!!. langsung menuju kantor perwakilan Bus Litha di makasar, bus yang akan membawa kami ke desa Rantepao Toraja, +/- 8jam perjalanan dan tibalah kami. Kota kecil ini mampu menarik banyak pengunjung dalam dan luar Negri, mulai dari Tradisi Adat yang unik yang masih terjaga, keindahan alam dan KOPI TORAJA yang tersohor diseluruh Dunia. We know we gonna love this place. Check it out!!


Banyak penginapan dengan harga dan kelas yang beragam, Wisma Maria salah satu favorit untuk turis dan backpacker, Good people, good breakfast, good coffee, quit clean room with hot water shower, and cheap!! Check-in Done, sewa motor done, langsung meluncur!!

First Stop, LEMO
Lemo merupakan kuburan untuk para leluhur masyarakat adat Toraja, terdapat 75 buah liang batu dan 40 tau-tau.

TO' DOYAN ( Baby Grave) - Kambira
Pohon Tarra' dijadikan tempat penguburan Bayi oleh masyarakat adat toraja, bayi yang belum tumbuh giginya dianggap suci dan belum memiliki dosa. Adapun Pohon Tarra' ini mengeluarkan banyak sekali getah dan dipercaya dapat "menggantikan" Air Susu Ibu. Bayi-bayi ini dimakamkan diantara rongga pohon. suasana disekitar Pohon Tarra' ini sangat tenang, dikelilingi dengan pohon Bambu yang menjulang tinggi. 



Ke' Te' Kesu
Terdapat beberapa "Tongkonan" di komplek ini yaitu rumah adat Toraja yang sudah berusia 400 Tahun, peninggalan Puang Ri Kesu. Detail arsiran dan ukirannya pun sudah tidak begitu jelas karena sudah usang. Tongkonan ini digunakan sebagai tempat pertemuan masyarakat toraja pada masa lampau. Masing-masing Tongkonan ditandai dengan tanduk kerbau sebagai status derajat pemilik rumah tersebut, semakin banyak tanduk yang dipajang, semakin tinggi drajat dan kedudukannya selain rumah adat juga terdapat Lumbung padi. 




Selain itu di sekitar nya kita menjumpai Goa tempat pemakaman dan erong (peti mati) para tua-tua dan bangsawan suku toraja pada masa lampau. Juga terdapat tau-tau yang dipagar besi. Tengkorak ini sudah berumur ratusan tahun. 





Karena hari sudah mulai mendung kami tidak sempat berkunjung ke makam atau kuburan lain, tetapi kami sempatkan mampir ke Tilanga' "Natural Swimming Pool" 

Kolam ini terletak didaerah Makale, terdapat Moa atau yg disebut Masapi oleh masrakat setempat. Belut berkuping ini tinggal disela-sela batugamping dipinggiran kolam. Raja-raja moa ini sangat dijaga oleh masyarakat sekitar, dan dipercaya membawa keberuntungan bagi siapa yang melihatnya. Untuk memanggil Raja Moa ini biasanya menggunakan telur bebek dan dituangkan ke kolam. 



Trip dihari pertama sangat berkesan. Setiap kawasan wisata terjaga kebersihannya dan warganya sangat ramah. Kami istirahat untuk persiapan menghadiri upacara Rambu Solo esok harinya. 

Sarapan pagi di Wisma maria, Roti bakar yang tebal, selai srikaya dan telor matasapi, Homemade!! Well today is gonna be a big day, We will during The Funeral Ceremony in Makale. Acara pemakaman sudah berlangsung selama 2hari sebelum kedatangan kami ke Rantepao. Sayangnya kami tidak mendapat informasi banyak mengenai keluarga yang mengadakan pemakaman hari itu. Adapun upacara ini merupakan upacara turun temurun oleh Masyarakat adat Toraja sebagai peringatan dan penghormatan terakhir bagi anggota keluarga yang sudah lebih dulu meninggal (lanjut usia). Upacara ini memakan banyak biaya oleh karena itu persiapan upacara ini sangat lama, bisa memakan waktu 1tahun dari hari kematian jenazah yang akan "dipestakan". Selama persiapan tersebut jasad disemayamkan di rumah keluarga dan masih disajikan makan dan minuman layaknya masih dalam keadaan hidup. 

Kami tiba di Rante (lapangan) pukul 10:00, warga setempat dan turis sudah ramai berdatangan dengan pakaian serba hitam. Dalam Upacara ini puluhan Kerbau dan babi menjadi persembahan yang akan disembelih dan dibagikan. 




Upacara akan ditandai dengan penyembelihan kerbau dengan satu kali tebasan, lalu beberapa pria membentuk lingkaran dan menari yaitu tari Ma'badong yaitu tari ungkapan duka cita untuk keluarga yang ditinggalkan, tarian ini juga diiringi nyanyian daerah Toraja. Beberapa ibu-ibu menabuh semacam alat "tumbuk" padi. 







Pengalaman hari itu sangat luar biasa, semoga pemerintah daerah dan terutama masyarakat Toraja tetap menjaga setiap aktifitas budaya dan adat istiadat mereka, semoga tak luntur dan hilang dimakan Zaman. Salut banget sama orang-orang disini, dimana daerah-daerah lain mulai kehilangan adat dan kebudayaan mereka karena kurangnya kesadaran masyarakat lokal dan program dari pemerintah daerah dan pusat. God bless Toraja and all the nice people here :)



Kak Elisabet, beliau memetik buah cocoa ini untuk kami 


belaian terakhir sebelum dikorbankan 


Fish fresh from the Pond, Delicious 


Toko "Kopinta" di pasar traditional Rantepao, kami membeli kopi toraja Arabica dan Robusta, and get a cup of superb fine Toraja's coffee, for free :)




We will arrange your trip to Toraja as well. contact us
+6285647874041 Denise
email : segaratrip@gmail.com denise.tambunan@yahoo.com

Best regards
Segara Trip








No comments:

Post a Comment